Sabtu, 05 Mei 2012

Merbabu, Puncak Keindahan yang Mengagumkan dari Jawa Tengah



detikTravel Community - 



Kabut, udara dingin, hutan yang lebat, serta sulitnya air menjadi halangan selama pendakian Gunung Merbabu, Jateng. Tapi, bila Anda berhasil menaklukan puncaknya, pesona dan keindahan alamnya bisa jadi hadiah yang berharga.


Gunung Merbabu yang terbentang di Kabupaten Magelang dan Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah ini sudah menjadi primadona dikalangan para pendaki. Jalur yang sulit, udara dingin yang menusuk tulang jadi pertimbangan yang harus diperhatikan.


Bergaya di hadapan Merbabu



Kami pun mulai merencanakan perjalanan mendaki Merbabu. Pendakian kali ini memilih jalur Selo. Meskipun jalannya pagak panjang, pemandangan yang ditawarkan sangatlah indah dan mengagumkan.


Pukul 16.00 WIB kelompok sampai di basecamp. Istirahat sebentar dan menyesuaikan diri dengan hawa gunung yang sangat dingin bisa jadi pilihan tepat sebelum melakukan pendakian. Akhirnya, setelah semua dirasa cukup, sekitar pukul 17.00 WIB lebih pendakian pun dimulai.


Jalan yang menanjak, licin, dan banyak ranting pohon membuat nafas kami tak beraturan. Tak lama, Pos I Dok Malang pun berhasil kami lewati. Berhenti sejenak untuk mengatur ritme jantung sedari tadi berpacu dengan cepat. Kami pun melanjutkan perjalanan ke pos II dan III, Watu Tulis.


Malam menyelimuti perjalanan kami menuju puncak Merbabu. Sesekali berhenti di ujung bukit untuk melihat hamparan lampu kota yang seperti sungai mengalir menjadi hiburan selama perjalanan, "Indah, sangat indah." Luapan emosi jiwa ini pun tersalurkan ketika menatap tajam pesona lukisan Tuhan. Sejenak menikmati suguhan panorama alam yang membuat terasa segar dimata sangat sayang bila terlewatkan.


Pendakian kali ini pun akhirnya memasuki babak baru menuju Sabana I. Jalanan terjal dengan kemiringan 15 derajat siap menghadang. Rombongan terpecah menjadi dua bagian karena memang pada bagian ini ada 2 jalur.


Ah... badai semakin kencang dan kami memutuskan untuk mendirikan tenda di Pos Sabana I. Setengah jam kami mendirikan tenda, dan berjuang melawan terpaan angin yang dahsyat.


Pukul 02.00 WIB, tenda ini serasa mau roboh. Angin yang menyapa kami sangat banyak dan tidak tahu malu. Di dalam tenda kami hanya bisa berdoa memohon perlindungan kepada-Nya. Selamatlah, pagi pun menjelang, angin agak sedikit reda.


Pagi ini, puncak Klenteng Songo yang menjadi Puncak I Gunung Merbabu menjadi target selanjutnya. Pukul 09.00 WIB kami memulai perjalanan ke lokasi yang berada di ketinggian 3.142 mdpl. Sekitar jam 11.00 kami kembali bergabung dengan rombongan pendaki yang lain.


Mengisi waktu selama pendakian kami melakukan lutisan atau dalam bahasa Indonesianya dikenal dengan rujakan. Aktivitas seperti ini menjadi hal yang lumrah dilakukan para pendaki. Selain merekatkan kebersamaan sesi ini juga bisa digunakan untuk mencari teman baru dari rombongan lain yang tidak sengaja bertemu. Berfoto sejenak dan sedikit merasakan bius hawa gunung yang menembus hingga ke tulang terasa nikmat bersama dengan rujak yang kami santap.


Pemandangan alam di puncak Merbabu membuat mata ini tidak lelah untuk melolotot. Tubuh ini seakan tak merasakan lelah yang mendera, akibat pesona gagahnya Gunung Merapi yang sangat dekat dengan Gunung Merbabu. Hamparan sabana yang hijau menyerupai karpet hidup dan bunga edelwise tak lupa menyapa mata kami dengan warnanya yang khas.


Ehm... hiruk pikuk dan hingar bingar lampu sorot kehidupan kota seakan sirna dan hilang ketika berada di puncak kenikmatan ini. Menikmati kesuyian dan menghirup udara yang segar menjadi obat untuk tubuh ketika deru aktivitas duniawi melanda.


sumber :detiktravel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar