Senin, 19 Desember 2011

Jalur Pendakian Wekas



Jalur Pendakian Wekas dapat ditempuh dari Kabupaten Magelang, Kabupaten, Salatiga dan Kabupaten Semarang. Jalur Pendakian ini terletak di wilayah SPTN Wilayah II Krogowanan. Berikut ini uraian Pos/Tapak Jalur Pendakian Wekas:


1. Kedakan (1798 mdpl)


Merupakan dusun di desa kenalan, Kecamatan Pakis Magelang. Untuk sampai dilokasi ini dapat ditempuh dari Jalan Kopeng Salatiga dan dari Jalan Kopeng Magelang, setelah berjalan 500 meter akan dap


at ditemui komplek makam KI Doko wekas, tokoh sejarah di daerah tersebut.


2. POS I (1871 mdpl)


Pos I merupakan tapak yang digunakan oleh para pendaki untuk istirahat pertama, pada umunya para pendaki tidak menggunakan tempat ini untuk berkemah, karena jalur pendakian wekas merupakan jalur dengan jarak yang cukup pendek dan berkemah di Pos berikutnya. Pada lokasi didominasi oleh tegakan Bintami, Pinus.




3. POS II (2507 mdpl)


Pos II merupakan tapak yang cocok bagi perkemahan, luas lahan untuk berkemah ini mencapai 2 Ha, dengan koordinat X = 0437092, Y = 9177326 disamping itu pada petak ini terdapat sumber air y




ang dapat diambil dari paralon yang diambil dari mata air di ambil diatas tapak tersebut, setelah area ini, ke kanan akan dapat ditemukan air terjun teyeng (X=0437543, Y=9176686; 2622 mdpl) yang bersumber dari mata air sikendil (X=0437092, Y=9176571; 2686 mdpl)




4. Pos Helipad (2911 mdpl)


Merupakan pal batas yang membagi antara Kabupaten Semarang, Magelang dan dari titik ini kemudian membagi jalur pendakian dari Magelang (wekas) dan Jalur Pendakian dari Semarang (cuntel dan Thekelan) dengan koordinat X= 0438028 dan koordinat Y= 9176741. Helipad sering digunakan untuk berkemah dengan luas 5000 meter persegi, setelah helipad akan dapat dijumpai kawah mati dimana dilokasi tersebut dapat ditemui bekas kawah yang sudah mati dengan asap solfatara yang sangat menyengat. Tidak jauh dari helipad terdapat lokasi yang cukup datar yang dapat digunakan oleh para pendaki untuk berkemah dengan luas 1 (satu) hektar.




5. Puncak III Geger Sapi (3002 mdpl)


Disebut geger sapi karena bila dilihat dari batas kabupaten mirip seperti punggung sapi, untuk sampai kelokasi dari Helipad harus melalui jalan yang curam dan berbatu dengan kondisi kanan kirinya merupakan jurang, Tapak ini berada dalam koordinat X= 0458182 dan Y= 9176749, dari sini dapat dilihat puncak merbabu lainnya.




6. Puncak Syariff (3137 mdpl)


Merupakan salah satu dari 7 (tujuh) puncak Gunung Merbabu, dilokasi ini menurut info dari masyarakat merupakan tempat yang diyakini oleh masyarakat sebagai tempat tinggal wali/orang pintar yang bernama mbah Syariff. Puncak ini merupakan puncak pertama yang dijumpai oleh para pendaki dari jalur tekelan, cuntel dan wekas sebelum di puncak triangulasi dan puncak kenteng songo dengan koordinat X= 0438508 dan Y= 9176500. Jalan menuju puncak syariff baik dari arah Jalur Selo Maupun Jalur Cuntel, Tekelan, Wekas hanya melalui satu jalan yang telah tergerus air cukup tinggi hingga 30 cm dan terjal, sehingga diperlukan kehati-hatian untuk sampai ke puncak syariif. Disini sering digunakan untuk berkemah para pendaki dengan luas tempat sekitar 1 (satu ) hektar




7. Puncak Kenteng Songo (3164 mdpl)


Merupakan salah satu dari 7 (tujuh) puncak Gunung Merbabu, tempat ini terletak disebelah timur laut puncak triangulasi dengan jarak 130 meter,disini dapat dijumpai 6 buah batu berlubang atau yang disebut kenteng, dengan medan yang sedang dengan dominasi cantigi dan eidelweiis disekitarnya. Dari arah syariff pendaki akan melewati dinding tebing batu yang cukup curam dengan koordinat X = 0438283 dan Y= 9176055. Disini juga sering digunakan untuk berkemah para pendaki dengan luas tempat untuk berkemah sekitar 1 (satu ) hektar

Selasa, 29 November 2011

Daerah yang rawan pada jalur Pendakian Selo






Pada Dasarnya Jalur Pendakian dikawasan Taman Nasional Gunung Merbabu , Jalur Selo merupakan jalur yang memiliki tingkat kesukaran yang rendah, akan tetapi dalam pendakian, suatu ketika akan dapat berubah ketika cuaca dan kondisi tidak dalam keadaan yang baik.





Oleh karen itu perlu kami sampaikan


kondisi Jalur Pendakian Selo yang rawan dan kemungkinan kejadian dan kondisi yang akan menyertainya.





















No


Item


Keterangan


1.


Kebakaran


Dari Pos I hingga Pos Watu Sabana I, dulu pernah terjadi kebakaran besar pada tahun 2006


2.


Curam


Dari Pos pandeyan – Pos Batu Tulis, Pos Batu Tulis – Sabana I, Sabana I- Sabana II, kecuraman lebh dari 15 %.


3.


Erosi/longsor


Erosi dapat terjadi pada jalan menuju pos bayangan/Pos Kota dari Pos Pending dan dari Batu Tulis Menuju Sabana I, hal itu terjadi karena jalan pendakian erosi atau longsor akibat hujan yang deras.


4.


Larangan


Masuk ke dalam gugusan Edelweiss, melewati lereng curam, melewati jalan tembus dan bukan jalan resmi


5.


Suhu ekstrem


Melakukan pendakian pada saat musim Kebakaran hutan, musim hujan dengan intensitas tinggi, melakukan pendakian saat cuaca ektrem


6.


Lainnya


Pada musim kemarau jalan berdebu, pendaki hendaknya menggunakan masker untuk melindungi pernapasan.




Rabu, 23 November 2011

Lutung Abu, Surili Jawa, Presbytis fredrice

Salah satu fauna yang ada dikawasan Taman Nasional adalah lutung, jenis ini dilindungi dan diharapkan masyarkat mampu menjaga spesies ini. spesies ini menurut informasi merupakan jenis yang tersebar di jawa tengah saja. jenis ini adalah jenis yang berbeda dengan jenis surili yang ada dijawa barat yang disebut presbytis comata sebagaimana dalam wikipedia coba bndingkan dua gambar ini .





Presbytis comata





































dan Presbytis fredrice











































Untuk mengenal lebih jauh tentang Jenis-jenis primata teman-teman bisa kunjungi primata










Minggu, 20 November 2011

Cara Mengenali Tumbuhan




Saat berjalan-jalan dihutan, para pengunjung umumnya hanya menikmati pemandangan secara umum dan suasana serta udara yang ada. hanya sedikit sekali para pengunjung berusaha memahami tumbuhan sekitarnya. Pengunjung mampu mengenali tumbuhan hanya pada tumbuhan yang memiliki bentuk morfologi yang benar-benar berbeda. akan tetapi pada jenis-jenis tumbuhan yang memiliki morfologi berbeda pengunjung tidak begitu menghiraukannya, nah ini saya kutipkan cara mengenali tumbuhan.





Ada 5 cara mengenali tumbuhan


1.Kunci identifikasi pada buku flora


2.Identifikasi dengan spesimen herbarium


3.Mencocokan dengan atlas/gambar tumbuhan


4.Mengingat dan membandingkan dengan jenis yang telah dikenal


5.Menanyakan pada akhlinya.





Kenali tumbuhan dilihat dari bentuknya: kenali dari umum ke khusus, dari bawah ke atas, dari dalam ke luar bagian-bagiannya.





Kenali dari cara hidupnya dan bentuknya Pohon (besar, sedang, kecil), Perdu,


Semak, Liana, Pemanjat, Perayap, Terna, Epifit, Parasit, Saprofit)





kenali dari bentuk tajuknya : ada yang bulat, setengah bulat, payung, kerucut, pagoda, menyamping dan tak beraturan (hal ini berkaitan dengan bentuk percabangan kayu).


Kenali dari daunnya : Tunggal atau majemuk, Duduk daun (spiral, berseling dan berhadapan), Helaian daun ( bentuk ukuran, pertulangan, permukaan, tepi, ujung dan pangkal daun), kuncup (ditutup seludang, berbulu, bergetah/beresin)


Kenali melalui bunga : susunan bunga, bentuk, bau, warna dan ciri lain.


Kenali Buahnya : Batu, berry atau samara, bergetah, warna, kulit dsb.


Kenali Batangnya : Bentuk (berbanir, lurus dan bengkok), Kulit (beralur, mengelupas, pecah-pecah, berbintik, halus, bergaris melintang atau mendatar), Getah (merah,putih, kuning, bening), Bau (menyengat, busuk, wangi dll)


Kenali akarnya : Serabut dan tunggang, sistem perakaran (masuk dalam akar, permukaan, akar tunjang dan gantung)







Kondisi Fisik pada Jalur Pendakian Selo
















No


Item


Deskripsi Lokasi


1.


Tanah


Tanah pada Jalur pendakian selo merupakan jenis tanah berpasir, pada musim kemarau akan menimbulkan debu dan pada musim penghujan jalan tidak begitu becek. Terdapat jalan-jalan dengan batuan besar dan sedang yang terletak diatas petak watu tulis.


2.


Kemiringan/ Topografi


Kemiringan Jalan interpretasi pada jalur interpretasi selo bervariasi antara kemiringan 5-40 %. Kemiringan 8-15 % dapat dijumpai pada jalan interpretasi Pandeyan – watu tulis,


3.


Iklim/cuaca


Iklim tipe B berdasarkan Schmidt dan ferguson, pada daerah-daerah yang lapang sering terjadi badai dimalam hari dengan anngin yang kencang.


4.


Ketersediaan Air


Air hanya dapat diperoleh di awal pintu masuk/base camp, air tersebut diambil dari lokasi dimana di daerah tersebut terdapat mata air “Tuk Pakis” yang digunakan oleh masyarakat desa Tarubatang dan Selo, di jalur selanjutnya tidak ada sumber air.


5.


Penutupan Vegetasi


Penutupan vegetasi dengan tingkat tinggi pada jalan interpretasi base camp – Bukit bayangan,


dan penutupan dengan tingkat sedang –rendah pada jalan interpretasi bukit bayangan – pandeyan dan sebagian pada jalur pandeyan-watu tulis


6.


Suhu


Suhu rata-rata pada malam hari mencapai


Sedangkan suhu pada siang hari mencapai


7.


Jarak Tempuh


Kira kira 7 jam


Selasa, 08 November 2011

SYARAT SIMAKSI BTN GUNUNG MERBABU




TATA CARA PENDAKIAN KE MERBABU


Kegiatan pendakian dapat menimbulkan dampak terhadap kawasan seperti: sampah, erosi, vandalisme, pencemaran sumber air dan pengambilan sumber daya alam hayati seperti bunga edelweiss. Oleh karena itu kegiatan pendakian harus dapat meminimalkan dampak tersebut dan meningkatkan kenyamanan bagi pengunjung.


Pos/jalur Pendakian Resmi ke Gunung Merbabu:


1. Pos Selo, di Desa Tarubatang, Kecamatan Selo, Boyolali


2. Pos Wekas, di Desa Kenalan, Kecamatan Pakis, Magelang


3. Pos Cuntel, di Desa Kopeng, Kecamatan Getasan, Semarang


4. Pos Tekelan, di Desa Batur, Kecamatan Getasan, Semarang


Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melaksanakan pendakian di TNGMb


A. Ketentuan Memasuki Kawasan TNGMb:


1. Mengajukan surat ijin masuk kawasan konservasi (SIMAKSI) pada Balai TNGMb dilengkapi dengan fotocopy identitas diri dan biodata semua pengikut. (untuk kegiatan misalnya berupa diklatsar mapala dsb, Mapala harus membawa : proposal kegiatan, Fc KTP/KTM pimpinan rombongan, dan detail identitas peserta beserta no telp, dan jumlahnya, termasuk didalam surat ijin melakukan kegiatan, jangan lupa bawa materai 6000, agar lebih mudah dikarenakan rombongan dari tempat jauh, sebaiknya telp ke kantor (0276) 3293341, 3293347, kemudian dokumen dikirim lewat email : tn_merbabu@yahoo.co.id. sampaikan keperluan dan kapan akan melengkapi berkas sekaligus akan berangkatnya.





2. SIMAKSI berlaku setelah membubuhkan materai 6000 rupiah.


3. Segala resiko yang terjadi pada saat pendakian menjadi tanggung jawab masing-masing pemegang simaksi


4. Berkoordinasi dengan Kepala Seksi pengelolaan Wilayah di masing-masing jalur pendakian(SPTN 1 di Kopeng, kabupaten Semarang dan SPTN 2 di Krogowanan kabupaten Magelang), aparat setempat atau volunteer.


5. Tidak melakukan pendakian pada saat kondisi tidak memungkinkan (hujan lebat, badai, longsor).


6. Mematuhi segala tata tertib pendakian Gunung Merbabu yang ditentukan oleh Balai TNGMb.


7. Walaupun udah ada simaksi p


B. Tata Tertib Pendakian


1. Telah mendapatkan SIMAKSI dari Balai TNGMb


2. Menggunakan peralatan pendakian standar yang diperlukan selama pendakian.


3. Tidak diperkenankan membawa senjata tajam yang dapat merusak flora atau fauna di dalam kawasan TNGMb


4. Membawa kantong plastik sebagai tempat sampah untuk kemudian dibawa turun kembali.


5. Tidak diperkenankan membawa minuman beralkohol


6. Setiap pendaki yang membuat perapian harus memastikan sisa api sudah mati


sebelum meninggalkan kawasan Taman Nasional


7. Dilarang mengganggu flora dan fauna yang dijumpai di dalam kawasan TNMGMb


8. Menghubungi petugas TNGMb atau volunteer di jalur pendakian apabila terjadi kecelakaan saat pendakian.

Soto "Ndelik"




PDFCetakE-mail






(1 vote)






Warung soto yang satu ini ini terletak di daerah yang tidak lazim digunakan sebagai lokasi usaha, tersembunyi dari jalan raya dan agak sulit dicari. Mungkin, karena itulah soto ini dinamakan Soto Ndhelik (sembunyi). Pertama kali saya diajak oleh teman-teman saya untuk makan disini saya bingung. Kok pakai acara muter-muter dan mblusuk area yang sempit dan bahkan sempat tersesat jalan. Mau cari apa sih? Warung soto khan di pinggir jalan banyak. Sesampainya di warung tersebut rasa penasaran saya terbayar, menu soto sapi yang menjadi menu utama warung ini menggelitik lidah saya. Warung soto ini memang hanya menyediakan menu soto daging sapi, dan tidak menyediakan jenis soto yang lain (misalnya ayam atau babat).



Inilah keistimewaan dari warung soto milik Pak Marjo yang berdiri sejak tahun 1999. Rasa daging sapi terasa nikmat karena daging yang digunakan adalah benar-benar daging tanpa atau pun jeroan.



Ditambah lagi keahlian mengolah daging sapi membuat daging yang disajikan dalam soto terasa empuk. Warung soto ini juga didukung oleh pasokan daging yang baik. Mengingat Boyolali adalah salah satu kota yang terkenal dengan sapinya, jadi kualitas bahan baku pasti terjamin.



Selain dari dagingnya, kuahnya juga sedap. Tidak terlalu tajam rasa sapi (biasanya dihasilkan dari lemaknya) tetapi juga tidak terlalu hambar (anyep kalau orang Jawa bilang). Kombinasi rasa daging dan kuah inilah yang membuat warung soto ini penuh pada jam-jam makan siang. Bagi yang suka makan soto dengan lauk pauk tertentu, jangan khawatir. Salah satu hal yang membuat saya suka makan di warung soto ini adalah lauk pauknya yang lengkap. Mulai dari yang ringan seperti kerupuk, karak, tahu, tempe, keripik usus sampai sate telur puyuh dan sate ati ampela.



Harga satu porsi soto sapi di warung ini tergolong murah, yaitu Rp.2000. Untuk lauk pendukungnya, harganya berkisar antara Rp 200 sampai Rp.2000. Dijamin tidak akan membuat anda jatuh miskin.



Meskipun berada di lokasi yang tersembunyi dan di tengah-tengah pemukiman warga, warung soto ini juga memperhatikan kenyamanan parkir pengunjungnya. Di seberang warung soto disediakan tanah lapang yang cukup luas sebagai tempat parkir kendaraan roda dua maupun roda empat.



Bagi Anda pecinta soto sapi yang sedang melintas jalan raya Solo – Semarang, tidak ada salahnya mencoba soto ndhelik di daerah pasar Sunggingan Boyolali ini.



Soto Ndhelik - Kampung Sriyatno, Karanggeneng, Boyolali, Jawa Tangah

(Sebelah timur pasar Sunggingan, stadion Sunggingan masuk satu gang ke arah timur)


sumber : liburan info

Segarnya Soto Sedaap Boyolali




Segarnya Soto Sedaap Boyolali 0




Selasa, 22 Des '09 13:55







Sepulang dari Batang, Mlandhing sempat ditraktir teman di RM Soto Sedaap Boyolali. Awas, jangan terkecoh dulu. Meski namanya menyandang kata Boyolali, tapi lokasinya jelas di jalan raya kendal. Bisa jadi di Boyolali sana ada pusatnya.


Btw, coba cermati plank namanya, tulisan sedap-nya itu pakai dua "a". Mungkin si pengelola mau menegaskan kesedapan hidangannya ya... entahlah... tapi yang jelas, dua masakah spesialities dari rumah makan ini memang sedap.


Tengok saja sotonya. Soto yang disajikan di sini khas soto ndeso yang bumbunya minimalis banget. Minimalis bukannya membuat soto sedaap boyolali ini jadi pecundang. Justru tidak! Sotonya sama sekali tak berlemak. Kuah kaldunya ringan tanpa bumbu berlebihan. Segar banget jadinya. Penyajiannya pun 'sedikit'. Satu mangkok nasinya sedikit saja. Tidak mengenyangkan tapi cukup untuk ganjal perut. (aku yakin kalau cowok pasti gak cukup satu mangkok saja sotonya).


Hidangan lain yang cukup nendang adalah thengklengnya. Bumbunya juga tidak berlebihan. Dagingnya cukup empuk, jadi kita tak perlu 'berkelahi' saat menggerogoti tulang-tulangnya. Satu mangkok thengkleng cukup banyak. Pun begitu karena Mlandhing menyantapnya tanpa nasi, rasanya jadi pengennambah. Sayang mereka tidak membolehkan kalau tambahnya cuma separuh. Musti satu porsi... hiks.


Harga disini cukup terjangkau. Soto dijual Rp 4.500/porsi. Sedangkan thengkleng tanpa nasi Rp 14.000. Tambahan lauk pauk seperti tempe, bergedel, dan aneka sate ditawarkan mulai harga Rp 2.000 - Rp 4.000.


Tertarik? Silakan mampir di rumah makan ini. Kalau dari arah Semarang menuju ke Batang, dia ada di Jl Raya Sukarno Hata depan Hotel Anugerah, Kendal.


Segarnya Soto Seger Mbok Giyem Boyolali




Perjalanan jauh dari Semarang-Solo atau sebaliknya tanpa mampir ke Warung Soto Seger Mbok Giyem, Boyolali, membuat perjalanan itu ada yang kurang. Warung sederhana yang terletak sekitar delapan meter dari Jalan Raya Kota Boyolali itu bisa menjadi tempat rehat.

Di depan warung soto itu tiga orang pemusik Boyolali dapat menjadi teman melepas penat dan menunggu hidangan disajikan. Baladhewe, begitu sebutan grup berbekal dua kentrung dan sebuah selo, menembangkan lagu-lagu keroncong dan campursari yang kadang diselingi dengan siulan mengikuti musik yang sedang dimainkan.


Para pengunjung dapat memesan dua jenis soto seger, yaitu soto seger daging sapi dan soto seger daging ayam. Meskipun kedua soto itu dagingnya berbeda, pelengkap soto itu sama, yaitu nasi putih, bihun, kecambah, potongan daun selada dan loncang, serta bawang merah goreng.


Yang khas dari soto itu adalah kuahnya. Kuah soto seger bening dan tidak terlalu banyak lemak. Minyak yang terapung di kuah soto menjadi penggurih rasa kuah. Apalagi jika ditambah dengan peresan jeruk nipis, kecap, dan sambal, kekuatan rasa kuah lebih terasa.


Paling pas, soto seger itu disantap dengan kerupuk karak atau kerupuk yang terbuat dari nasi kering dan sate ayam berisi telur, usus, kulit, dan daging. Kerupuk karak yang kemeriuk akan menjadi penambah gurihnya soto, sedang sate ayam melengkapi menu daging soto.


Para pengunjung tidak usah sungkan untuk meminta tambah seporsi soto seger karena harganya “ramah kantong”. Semangkuk soto seger, baik daging ayam maupun daging sapi, Rp 3.000.


Mangkuk sajiannya pun khas. Soto seger daging ayam disajikan dalam mangkuk berukuran kecil, sedang soto seger daging sapi dalam mangkuk berukuran sedang.


“Mangkuk yang berbeda itu memang disengaja untuk menunjukkan kekhasan dari kedua soto itu,” kata Sugiyem (73) yang kerap dipanggil Mbok Giyem oleh para pelanggannya.


Pada 1970, Mbok Giyem mengawali usahanya dengan membuka warung sate kambing. Setiap pagi-sore, ia berjualan sate, kemudian sore- malam berjualan soto.


Kini, warung Mbok Giyem tidak hanya warung sate dan soto. Warung itu dikembangkan anak dan cucunya menjadi warung ayam dan bebek goreng dan setiap bulan puasa membuka warung mobil Mbok Giyem.


Mbok Giyem yang selalu menerapkan prinsip kejujuran itu terus melanggengkan moto warungnya, yaitu “ana rega, ana rupa, ana rasa, lan resik”. Warung Soto Seger Mbok Giyem buka tiap hari pukul 06.00- 21.30. (Kuliner, Kompas, Hendriyo Widi)